Jumat, 14 Juni 2013

Cerpen Terbaru Karya Sendiri : Pahlawan Dari Indonesia

Pahlawan Hebat dari Indonesia


                Hari itu pukul 03.00 malam, tepatnya Fadil baru saja menyelesaikan solat tahajudnya dan kini akan ia lanjutkan untuk beristirahat setelah kembali dari Rumah Sakit tempat Bapak Presiden Republik Indonesia, Sutedjo Kartowardoyo menjalani operasi. Tepat pukul 00.00 Operasi hepar dari Bapak Presiden selesai dilaksanakannya. Setelah menyelesaikannya, diberikannya beberapa obat kepada Bapak presiden agar kondisinya pulih. Setelah itu ia berpamitan kepada keluarga serta pengawal presiden. Setelah ia sampai dirumah dan menyelesaikan solat tahajudnya, tiba-tiba sekelompok anggota keamanan Presiden tiba dirumahnya, mendobrak pintu masuk rumahnya dan menangkap Fadil. Tangan dan matanya diikat,lalu mulutnya ditutup rapat. Kemudian dibawa kedalam mobil anggota keamanan tersebut.
“Heh, kamu tau kesalahanmu apa?”tanya salah seorang anggota keamanan.
Fadil hanya bisa menggelang,karena mulutnya ditutup rapat.
“Kamu berani ya meracuni Presiden dengan Racunmu!”Teriak anggota keamanan.
Fadil ingin menjawab namun tidak bisa.
“Obat apa yang kamu beri hah?Obat apa??!! Kamu sudah melakukan hal yang mengancam kestabilan negara dengan Sianidamu.Dasar pengkhianat bangsa!”.
Apa?Fadil hanya bisa terkaget-kaget. Mana mungkin dia ingin meracuni Bapak Presiden, kalau memang itu yang ingin dilakukannya, mungkin sejak operasi telah ia lakukan.
“Apapun rencanamu dengan orang-orang yang kontra dengan Presiden, Menteri Kesehatan tidak akan beri ampun padamu sekalipun kamu seorang dokter dengan gelar cumlaude dan tamat di universitas Harvard!” kata salah satu anggota keamanan yang lain.
“Sekarang Bapak Presiden sedang dalam keadaan koma dan untung saja ada Dokter Doni disana, kalau tidak mungkin Presiden akan semakin parah. Sekarang Wakil presiden dan menteri kesehatan sedang berdiskusi memberimu sanksi berat. Kau dengar itu??!”.
Tiba-tiba, mobil anggota keamanan dihentikan oleh beberapa mobil besar dan berisi beberapa orang bersenjata, mereka mengepung mobil anggota keamanan tersebut dijalanan yang sepi, 5 orang anggota keamanan berhasil dilumpuhkan dengan obat bius sementara. Ikatan dan tutup di tangan, kaki, mata dan mulut Fadil dilepas oleh salah seorang.
“Fadil, cepat pergi dari sini sekarang”Ujar Bagus.
“Maksud kamu?”.
“Cepatlah pergi dari sini, ini paspor, tiket pesawat dan uang.Pergilah sekarang ke Bandara, sebelum mereka sadar”.Ujar Bagus.
“Ini sebenarnya apa yang terjadi?Dan ini paspor kamu dapat darimana?Ini tiket pesawat kemana?”Tanya Fadil.
“Aku sudah tau, dia akan membuat rencana besar yang buruk untukmu, karena kamu akan mengancam posisinya sejak kamu datang, maka dari itu aku sudah berkoordinasi dengan beberapa pihak agar bisa membuat paspormu supaya kita bisa menetralkan situasi ini. Ini adalah tiket pesawat ke Praha,Ceko. Aku jamin, pihak sana akan menjaga identitasmu karena mereka tau kredibilitasmu, aku sudah berbicara sejak lama dengan mereka dan mereka bersedia menjadikanmu sebagai warga negara Ceko untuk sementara waktu.”kata Bagus.
“Posisi apa maksudmu?”Tanya Fadil.
“Ah sudahlah, nanti saja aku jelaskan padamu kalau situasi memungkinkan. Sekarang berangkatlah dengan salah satu mobil ini”Ucap Bagus.
“Aku tidak mau, jika aku pergi, maka keluargaku juga terancam keadaannya, terutama Ibu Bapakku.Aku tidak mau!”.
“Hey sudah berapa lama kita berteman? Aku ini seorang anggota polisi, aku bisa jamin, selama kau disana, keluargamu aman-aman saja, mengerti tidak?ini juga demi keselamatan keluargamu, aku melakukan ini karena aku berutang budi yang begitu besar padamu.”Kata Bagus.
“Berutang rugi apa lagi ini??”.
“Joni, tolong bawa sahabatku ini ke Bandara dan antarkan dia ke pesawat”Perintah Bagus.
“siap komandan”Jawab bawahannya.

                Akhirnya Fadil diantar menuju ke bandara, 18 jam dihabiskannya ditengah perjalanan dan kini ia telah sampai di Praha, Ceko.Sesampai di Ceko telah berdiri seorang berbadan kurus dan kecil namun memiliki semangat yang tinggi serta daya juang yang besar didepan pintu keluar bandara.
“Fadil svého hostitele? (anda tuan Fadil?)”Kata pria tersebut.
“Jo, dobře, pokud máte někoho, kdo přinese mi můj přítel Aji? (ya benar, apakah anda orang yang akan mempertemukan saya dengan teman lama saya, Aji?”Tanya Fadil.
“jo jo, dovolte mi, abych mezi domácí, host Aji už tam čekal. (ya benar, mari saya antar anda ke rumah, tuan Aji sudah menunggu disana).”Ucap pemuda tersebut.

                Lalu,pemuda itu mengantarkan Fadil ke sebuah rumah kecil yang terletak di desa tua yang bernama Cesky Krumlov yang terletak di sebuah lembah di Hutan Blansko dan dilingkari oleh Sungai Vltava, Bohemia selatan. 3 jam perjalanan akhirnya sampailah Fadil dirumah tersebut. Disana sudah menunggu Aji.
“Bagaimana perjalananmu?”tanya Aji.
“Cukup membosankan hanya memandangi awan-awan saja apalagi disini aku sampai pada malam hari”Ucap Fadil.
“Istirahatlah, aku tau kau telah melalui perjalanan yang panjang”.
Tepat jam 12 malam Fadil tertidur, hingga waktu menunjukkan pukul 06.00 pagi.
“Ini makanan sereal dibuatkan oleh salah satu penjaga rumah ini.”Ucap Aji.
Seketika Fadil hanya menatap.
“Ini halal, tenang saja, aku sering makan ini kalau susah mencari makanan yang halal, apalagi kau tau kan sebagian besar masyarakat Ceko adalah atheis, maka dari itu kita harus hati-hati”.Ucapnya lagi.
“Oh begitu.”Jawabnya singkat.
“Jadi apa rencanamu selanjutnya?”Tanya Aji.
“Entahlah, aku tidak tau apa yang harus kuperbuat. Tapi aku benar-benar jujur, tidak ada maksud untuk membunuh Presiden apalagi sampai aku dibilang berkoalisi dengan para penentang Bapak Presiden. Kau tau kan? Dulu aku ingin menjadi dokter karena aku tidak ingin anak-anak di Indonesia memiliki kesehatan yang tidak baik. Dan kau tau kan? Abangku yang sudah tiada itu meninggal karena keluarga kami yang tidak sanggup membiayai penyakit dari abangku itu, sehingga sejak itu aku berkeinginan untuk menjadi dokter supaya tidak ada yang senasib lagi dengan almarhum abangku, coba pikirkan, sedangkan rakyat biasa saja ingin aku membantu mereka supaya memiliki kesehatan yang baik, apalagi Bapak Presiden yang akan membangun negeri ini, tentu aku ingin Beliau sehat dan dapat kembali beraktivitas, tapi kau tau ada seseorang yang ingin berniat jahat kepadaku” Ucap Fadil.
“Menurutmu siapa yang ingin menjatuhkanmu?”Tanya Aji.
“Entahlah, aku tidak ingin bersikap su’udzan kepada siapapun. Biarlah Bagus yang membuktikan apa yang diucapkannya”.
“Maksudmu?Orang yang menjatuhkanmu?”Tanya Aji kembali.
“benar”.
“Sebenarnya aku tau siapa yang menjatuhkanmu”Ucap Aji.
“Siapa?”Tanya Fadil.
“Dokter Doni.”
“Ha?Apa kau bercanda?Dokter Doni itu adalah Kepala bidang kesehatan di wilayah kepresidenan, tidak mungkin dia melakukan hal ini, yang ada hanya menjatuhkan harga dirinya saja”.
“kenyataannya begitu Dil dan kau tau?kini kau buruan interpol nomor 10 didunia, tapi tenanglah, saya dan Bagus akan menjaga kerahasianmu disini, biarkan Bagus memecahkan permasalahan ini di Indonesia”Kata Aji.
“kenapa Bagus berniat sekali memecahkan masalah ini?”Tanya Fadil.
“Biarkan saja Bagus yang menjelaskan nanti.” Jawab Aji.

                Setelah perbincangan itu, Fadil harus menetap di Cesky Krumlov berbulan-bulan, hingga masyarakat disanapun sudah mengenal Fadil. Dan salah satunya adalah Češi revoluci atau biasa dipanggil Luci. Dia adalah salah satu tetangga Fadil yang rumahnya persis didepan rumah Fadil. Suatu hari Bibi Luci yang sedang hamil terjatuh dan Luci tidak tau harus memanggil siapa hingga dia harus memanggil Fadil.
“Pan Fadil, prosím, moje teta, který právě spadl těhotná, co mám dělat? Její manžel se nevrátil z uvedení zboží do Polska (Tuan Fadil, tolong, Bibi saya yang hamil baru saja terjatuh, apa yang harus saya lakukan? Suaminya juga belum kembali dari mengantar barang ke Polandia.)” Kata Luci.
“ouch, je mi líto, ale nevím, dobře, měl zavolat sanitku pouze (aduh, maaf saya juga tidak tahu, lebih baik panggil ambulan saja)”Jawab Fadil  dengan gemetar.
“Ne, měli byste to udělat Fádil, ať se stane cokoliv, neměli byste být traumatizující, že jste dobrý lékař, přišel dil, než bude příliš pozdě (tidak, kamu harus melakukannya Fadil, apapun yang terjadi, kamu tidak boleh trauma, kamu seorang dokter yang hebat, ayo dil, sebelum semuanya terlambat).” Ucap Aji dengan nada datar.
“ale... (Tapi..).”
“Luci, kde je zdravotní středisko? Fadil nechte to na mně, protože kdyby byl převezen do Prahy, to trvá docela dlouho(Luci, dimana puskesmas? biar Fadil yang mengatasi ini, karena jika dibawa ke Praha, ini memakan waktu yang cukup lama),” Ungkap Aji.
“Pan Fadil, jste .. (Tuan Fadil, anda seorang..)”Ucap Luci dengan rasa tidak percaya.
“Ano, jsem doktor, já vlastně nemám předky z české, ale já jsem byl ten, který se stal uprchlík Indonéská Mezinárodní. Jste si jistý, že jsem se správně zacházet s tvou tetou?( Ya saya seorang dokter, saya sebenarnya tidak memiliki nenek moyang dari ceko, tapi saya adalah orang Indonesia yang menjadi buronan Internasional. Apa anda yakin saya akan menangani bibi anda dengan baik?)”Ucap Fadil dengan penuh keberanian.
“Dil..”Sela Aji.
“sudah ji, tidak apa-apa, lebih baik jujur kan, daripada saya harus menyembunyikan identitas saya”Balas Fadil.
“Pan Fadil, bez ohledu na své postavení teď mi to jedno, protože celou tu dobu jsem tě viděl, že jsi dobrý člověk a věřím, že to (Tuan Fadil, apapun status anda sekarang saya tidak peduli, karena selama ini saya melihat anda, anda adalah orang yang baik dan saya percaya itu).” Ucap Luci.
“Tím pomůžete tetě?(Maka dari itu maukah kau menolong bibiku?)”Tanyanya lagi dengan penuh pengharapan.
“No, jestli je to to, co chcete (Baiklah jika itu maumu).”Balas Fadil.
               

                Dan Fadilpun melakukan suatu operasi kecil untuk menghindari resiko yang besar dari kecelakaan tersebut dengan alat-alat yang terbatas hingga nyawa si bibi dan si bayi dapat diselamatkan,mereka berdua telah dipindahkan ke Praha untuk mendapatkan perawatan yang lebih lanjut.
“Děkuji vám doktore Fadil, tolik Ti toho dlužím tobě, vážím veškeré své úsilí, že se přidá k mému přesvědčení, že nejste špatný člověk, a proto váš úspěch je zde lidé začali poznávat zemi Indonésii, a budou velmi ocení indonéské lidi, kteří chtějí navštívit, nebo se zde usadili (Terimakasih Dokter Fadil, saya sangat berutang budi padamu, saya sangat menghargai sekali usahamu, hal ini menambah kepercayaan saya bahwa anda bukan orang jahat dan karena kesuksesan anda ini masyarakat disini mulai tau negara Indonesia dan mereka akan sangat menghargai orang-orang Indonesia yang ingin berkunjung atau menetap disini).” Kata Luci yang disambut oleh masyarakat lainnya.
“Fadhil přímo lékař, v případě, že jsou lidé v Indonésii, kteří chtějí přijít sem a žít tady, byli bychom rádi, aby vám nějaký způsob, jak můžeme jako laskavost laskavost, která by poskytovala služby bez rozdílu, protože tato oblast je velmi obtížné získat dobrou zdravotní péči (Benar dokter Fadhil, jika ada orang Indonesia yang ingin kesini atau menetap disini, kami ingin sekali memberikan apapun sebisa kami sebagai balas budi kebaikanmu yang mau memberikan pelayanan tanpa pandang bulu, karena didaerah ini cukup sulit untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik.). “ Kata masyarakat lainnya.
“Díky za kompliment, cítím se tak trapně, děkuji vám všem, budu vás všechny důvěru (terimakasih untuk pujiannya, saya jadi merasa malu, terima kasih semuanya, saya akan menjaga kepercayaan anda semuanya).”Ucap Fadil.


                Kemudian keberadaan Fadil didesa tersebut makin dihargai, Fadilpun mulai merasa nyaman untuk tinggal disana namun dia masih tetap merindukan suasana Indonesia yang semestinya jauh lebih baik dari ini, tapi apalah dayanya, masalah yang tak terduga pun datang menghampiri dirinya dan harus membuatnya terpisah dengan keluarga untuk sementara waktu. Disaat senja datang, tiba-tiba sebuah mobil datang menghampirinya, turunlah seorang Pria dari atas mobil tersebut, Bagus! Sahabatnya datang menempati janjinya untuk mengunjunginya ke Ceko.
“Bagaimana Dokter Fadil? Sudah merasa nyaman disini?” Tanya Bagus.
“Ya lumayan.”Jawabnya singkat.
“Pasti cukup hampa hidup tanpa teknologi seperti TV,handphone dan sebagainya, tapi kini hasilnya boleh kau petik.”Kata Bagus.
“Hasil apa?”Tanya Fadil.
“Bapak Presiden ingin berbicara denganmu, bersiaplah, aku akan menyiapkan laptopku agar kau bisa tersambung dengan Beliau.”Kata Bagus.
“Apa?Jangan bercanda”Ungkap Fadil dengan rasa tidak percaya.
“Aku serius, alhamdulillah memang sepandai-pandai tupai melompai pasti jatuh juga. Sepandai-pandai Dokter Doni menyembunyikan kejahatannya pasti akan ketauan juga, ternyata Dokte Doni tidak menyadari bahwa aku sudah menyadap percakapannya dengan suster Ria, mereka sudah berkoalisi untuk menjatuhkanmu karena kamu itu hebat dan gesit, sehingga kamu dianggap mengancam posisinya sebagai ketua bidang kesehatan wilayah kepresidenan.”kata Bagus.
“Oh begitu, lalu utang budimu itu, maksudnya apa?”tanya Fadil penasaran.
“Oh itu, kau tau wanita yang 3 tahun lalu kau selamatkan dari kecelakaan mobil di Amerika? Dia adalah adikku, adikku yang selama ini kau tidak tau wajahnya karena sejak kecil dia tinggal dengan bibiku dan aku tidak sempat melihat adikku karena saat itu gerak gerik Dokter Doni sudah mencurigakan dan Bibiku pun sudah memberitahuku bahwa yang menangani adikku adalah dr.Fadil Prasteyo Sp.BOT maka dari itu aku tidak terlalu khawatir dengan kondisi adikku karena aku yakin kau akan merawatnya dengan baik dan tidak pilih-pilih pasien.”Kata Bagus.
“Oh begitu.”Jawab Fadil
“Ini kita sudah tersambung dengan Bapak Presiden, silahkan”Ujar Bagus.
“Selamat malam waktu Ceko dokter Fadil.”Ucap Bapak Presiden.
“Selamat malam Bapak Presiden.”Jawab Fadil.
“Bagaimana keadaan saudara disana? Apa sehat-sehat saja?”Tanya Presiden.
“Alhamdulillah sehat,Pak.”
“Begini saudara Fadil, saya langsung saja kepada pokok pembicaraan, kali ini saya sebagai pemimpin negara Republik Indonesia mengucapkan maaf yang sedalam-dalamnya atas perlakuan orang-orang yang sempat membantu kinerja saya, atas perlakuan mereka yang mungkin sangat menyakitkan hati saudara, maka dari itu saya berharap saudara dapat memaafkan perilaku mereka dan kembali mengabdi untuk negeri ini, negeri Indonesia”Ucap Bapak Presiden.
“(Fadil hanya diam)”
“Kenapa saudara Fadil?anda merasa keberatan untuk menjadi Warga Negara Indonesia lagi?”Tanya Bapak Presiden.
“Sebelumnya saya mengucapkan  terimakasih sebanyak-banyaknya,Pak. Mengenai hal itu jauh-jauh hari saya sudah memaafkan orang-orang yang sudah menzalimi saya dan untuk kembali menjadi Warga Negara Indonesia...saya sangat menginginkannya,Pak karena saya begitu cinta dengan Indonesia dan saya ingin mengabdi sepanjang hidup saya untuk kemajuan negeri Indonesia.”Ucap Fadil
“Syukurlah kalau begitu saudara Fadil, staf saya akan mengatur segala hal yang berhubungan dengan kembalinya anda ke negeri ini, anda hanya tinggal berangkat saja dari Ceko. 1 hal yang dapat saya katakan adalah anda memang benar-benar pahlawan sejati bangsa Indonesia, saya bangga walaupun saudara dikatakan pengkhianat bangsa oleh banyak orang tapi di luar sana anda tetap membanggakan negeri asal anda. Baiklah saudara Fadil, karena saya ada pertemuan lagi dengan Presiden Bolivia, saya akhiri saja perbincangan ini dan kita sambung kembali ketika anda tiba di Indonesia. Selamat malam.”Tutup Bapak Presiden.
“Baik Pak, selamat malam.”

                Fadilpun mengakhiri pembicaraannya dengan Bapak Presiden, esoknya sebelum ia berankat ke Bandara Ceko untuk kembali ke Indonesia, ia pun berpamitan dengan masyarakat Cesky Krumlov.
“Dámské dobré ráno všem, ne řečmi tentokrát můj lékař Fadhil chtěl rozloučit s lidmi tady(selamat pagi Bapak Ibu semuanya, tanpa berbasa-basi kali ini saya Dokter Fadhil ingin mengucapkan salam perpisahan untuk masyarakat disini.)”Kata Fadil.
“Co lékaři chceš jít?(memangnya dokter ingin kemana?)”Tanya para warga.
“Chci se vrátit do Indonésie, protože to je problém mohu vyřešit(Saya ingin kembali ke Indonesia karena masalah saya disana sudah dapat diselesaikan)”Ungkap Fadil.
“Ach tak, tak smutné, aby se s lékařem Fadil, ale to, co může dělat, doufejme, že vaše kariéra je stále dobré doktory tam, nezapomeňte nám a sempatkanlah přijít do České republiky(Oh begitu, sedih sekali berpisah dengan dokter Fadil, tapi apa boleh buat, semoga karir anda disana semakin bagus dokter, jangan lupa dengan kami dan sempatkanlah untuk datang ke Republik Ceko).”
“Nikdy nezapomenu na této vesnice, byl jsem velmi rád, setkat se s vámi se všemi, jako memento bych mohl dát trochu peněz na výstavbu zdravotního střediska zde obce vůdce.(Saya tidak akan pernah lupa dengan desa ini, saya sangat senang bisa berkenalan dengan anda semua, sebagai kenang-kenangan saya sudah memberi mungkin hanya sedikit uang untuk membangun pusat kesehatan disini kepada pemimpin desa)”Kata Fadil.
“Fadil doktor to tak? jsme velmi spokojeni. Děkuji moc lékaře, může váš život lepší a lepší(begitukah dokter Fadil?Kami sangat senang sekali. Terima kasih banyak dokter, semoga kehidupan anda menjadi semakin lebih baik dan baik lagi).” Ucap salah satu masyarakat
“stejně Dámy, dovolte mi jít do Indonésie, protože jinak bych asi Stýská se mi po letu. Uvidíme se na druhé po celou dobu(sama-sama Bapak Ibu, baiklah saya harus berangkat ke Indonesia, karena jika tidak saya mungkin akan ketinggalan pesawat. Sampai jumpa di lain waktu semuanya).”Ucap Fadil.
“Uvidíme se lékař Fádil(Sampai jumpa dokter Fadil).” Jawab masyarakat sambil melambaikan tangan mereka.


                Akhirnya Fadilpun berangkat menuju ke Indonesia, perjalanan 18 jam ditempuhnya dan sampailah ia di Bandara Halim Perdana Kusuma, di Bandara telah banyak orang menantinya salah satunya adalah keluarga Fadil.Mereka sangat senang dengan kedatangan Fadil, Bagus, sahabat Fadil telah menepati janjinya untuk menjaga keluarganya dan ia melaksanakan janjinya dengan sangat baik. Dan dokter Doni pun sudah menerima balasan atas kejahatannya dengan masuk ke balik jeruji besi selama  20 tahun.Kini Fadil dapat menghirup udara Indonesia tanpa adalagi beban di dalam hatinya, terimakasih Tuhan untuk segala kemudahannya, aku akan selalu mengabdi untuk negara ku ini dengan tulus dan ikhlas, ucapnya

0 komentar: